Friday, September 4, 2009

Tepi Campuhan

Kulepaskan mata memandang
Sawah hijau membentang
Dua ekor anjing berkejar-kejaran
Menyusuri pematang
Tepi Campuhan

Kulepaskan otak melayang
Ikuti semua kenyataan
Dua burung putih turun ke ladang
Mengganggu mimpi-mimpiku

Tepi Campuhan aku sendiri
Menahan hening redup senja ini
Tepi Campuhan aku menyepi
Menahan dingin kabut senja ini

Di sini aku sendiri
Di siniku saat ini nikmati sepi

Hujan turun tak juga berhenti
Halangi sunset yang kunanti
Sepasang capung menginjakkan kaki di kali
Lalu terbang dan hinggap di bunga

Sendiri diriku dalam pelukan alam
Hindari semua kenyataan
Menggigil tubuhku sadari alam
Di sini aku kecil dan tak berarti

Anyer 10 Maret

Malam ini Kembali sadari aku sendiri
Gelap ini Kembali sadari engkau telah pergi
Malam ini Kata hati harus terpenuhi
Gelap ini Kata hati ingin kau kembali

Hembus dinginnya angin lautan
Tak hilang ditelan bergelas-gelas arak
Yang kutenggakkan...ooo....

Malam ini Kubernyanyi lepas isi hati
Gelap ini Kuucap berjuta kata maki
Malam ini Bersama bulan aku menari
Gelap ini Ditepi pantai aku menangis

Tanpa dirimu dekat dimataku
Aku bagai ikan tanpa air
Tanpa dirimu ada disisiku
Aku bagai hiu tanpa taring
Tanpa dirimu dekat dipelukku
Aku bagai pantai tanpa lautan

Kembalilah...kasih ooo Kembalilah kasih

Tuesday, September 1, 2009

Korban Tradisi

Seorang gadis meratap menangis
Perawannya hilang
Seorang jejaka teriak histeris
Kekasihnya tak bermahkota....
ooo...ooo

Mereka terbawa sebuah tradisi
Mereka frustrasi
Mereka termakan jepitan tradisi
Mereka frustrasi

Kami bukannya penganut faham kebebasan (sex) bukan kebebasan

Tapi apalah artinya setetes darah
Apalah arti sebuah mahkota
Tapi apalah artinya setetes darah
Apalah arti sebuah mahkota

Bukan itu semua yang kita butuhkan lebih mulia
Ialah cinta....cinta....cinta...
Kasih sayang, kesetiaan

Korban tradisi... mereka frustrasi
Korban tradisi... lari obral diri
Korban tradisi... ... bahkan sampai bunuh diri

Cekal

Cekal dicekal Kritik beda pendapat
Cekal dicekal Dianggap biang rusuh
Kami juga punya ide Kalian juga punya ide

Musyawarah mufakat
Musyawarah mufakat
Musyawarah mufakat
Musyawarah untuk mufakat (bener nggak ?)

Cekal dicekal Kebebasannya enggak bebas
Cekal dicekal Soalnya nggak jelas
Kami juga punya tanggung jawab Kalian nggak pelu curiga

Main Monopoli

Kocokan dadu di tangan berharap nasib baik
Orang yang menang langkahpun semakin naik
Orang-orang yang kalah peluang makin susah
Kalau salah salah langkah bisa bisa masuk penjara

Dana umum dan kesempatan
Hanya untuk yang bernasib baik
Dana umum dan kesempatan
Hanya untuk orang yang menang

Oo oo oo o o ...
Oo oo oo ini/main monopoli

Orang-orang yang menang menguasai segalanya
Hotel dan tempat wisata juga perusahaan negara
Orang-orang yang kalah smakin banyak utang
Kalau semakin terdesak terpaksa hipotik ke bank

Ini hanya permainan Ini monopoli
Ini hanya permainan Main monopoli

Firasat

Getaran terasa di dada Naluriku tertarik
Belum sempat aku berpikir Jejak getaran itu menghilang

Apa yang telah terjadi Akupun tak tahu
Mungkin sesuatu kan terjadi Akan terjadi...

Cemas-cemas di dalam hati Yang mengganggu...harapan
Diri ini bertanya tanpa jawaban Dan hilangkan..... kesabaran

Mungkin..... mungkin.....
Mungkin keadilan semakin nyata Mungkin.... kehidupan semakin baik
Mungkin... kebahagiaan datang kan terjadi perubahan
Mungkin dan mungkin yang takkan pernah pasti Sampai kan terjadi sesuatu nanti

BMW

Bangun pagi mau rekaman di Jackson
Naik bis dari Potlot ke Pluit
Dijalanan berantakan wawutwawutan
Udah sumpek... macet !!!

Aa...aa....
udah bau...macet !!

Sore hari capek abis rekaman
Naik taxi dari Pluit ke Potlot
Biar cepet terpaksa lewat jalan tol
Tetap aje... macet !!!

Aa...aa....
Udah mahal...macet !!!
Udah rugi...mak...!!!

Begitu Saja

Ada bangsat di korsi
Menggigiti pantatku Auw !
Kau tinggalkan-tinggalkan diriku malam ini
Begitu saja... oya

Ada bangsat di korsi
Menggerogoti darahku
Kau maki maki maki diriku
Begitu saja ... oya

Bangsatpun jadi gemuk Berisi darah-darahku
Lalu cabut dariku Aku terkapar kaku !!!

Oh bangsatku yang cantik
Jangan kau tinggalkan diriku
Oh... bangsatku tercinta
Jangan kau maki aku... jangan !!!

Lo jangan tinggalin gue dan
Lo jangan maki-maki gue deh
Lo khan nggak mau dibilang bangsat
Dan lo juga bukan bangsat khan ?
Jangan gitu lagi yah... awas loch